BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan
mental merupakan keinginan wajar bagi setiap manusia seutuhnya, tapi tidaklah mudah
mendapatkan kesehatan jiwa seperti itu. Perlu pembelajaran tingkah laku,
pencegahan yang dimulai secara dini untuk mendapatkan hasil yang dituju oleh
manusia. Untuk menelusurinya diperlukan keterbukaan psikis manusia ataupun
suatu penelitian secara langsung atau tidak langsung pada manusia yang
menderita gangguan jiwa. Pada dasarnya untuk mencapai manusia dalam segala hal
diperlukan psikis yang sehat. Sehingga dapat berjalan menurut tujuan manusia
itu diciptakan secara normal.Ilmu kesehatan
mental atau yang disebut dengan (mental hygiene) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai kesehatan mental atau jiwa seseorang dan bertujuan untuk mencegah
timbulnya gejala gangguan mental tersebut atau mengobati
penyakitnya.
Kesehatan mental adalah suatu kondisi
dimana seseorang tidak memiliki keluhan terhadap hidupnya dan tumbuh dengan
keadaan yang sehat secara fisik , emosional dan intelektual. Seseorang yang
memiliki mental yang sehat tidak akan mudah terganggu oleh stressor, karena
mereka dapat atau mampu untuk menahan diri dari tekanan-tekanan yang ada.
Kesehatan mental sendiri memiliki banyak arti, tergantung pada zaman dan
tempat dimana seseorang tinggal. Federasi Kesehatan Mental Dunia (World
Federation for Mental Health) merumuskan pengertian kesehatan mental
sebagai berikut. (1) Kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan
adanya perkembangan yang optimal baiksecara fisik, intelektual dan emosional,
sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain. (2) Sebuah
masyarakat yang baik adalah masyarakat yang membolehkan perkembangan ini
pada anggota masyarakatnya selain pada saat yang sama menjamin dirinya
berkembang dan toleran terhadap masyarakat yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa
Pengertian dari Kesehatan Mental?
1.2.2 Apa
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk
Mengetahui pengertian dari Kesehatan Mental
1.3.2 Untuk
Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan Mental
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Dapat
Mengetahui Pengertian Kesehatan Mental
1.4.2 Dapat
Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesehatan Mental
Menurut Para Ahli
Banyak
pengertian dan definisi tentang kesehatan mental yang diberikan oleh para
ahli sesuai dengan pandangan masing-masing. Inilah definisi kesehatan mental
dari beberapa ahli:
1. Pieper
dan Uden (2006)
Kesehatan
mental adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah
terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang relistis terhadap dirinya
sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi
masalah-masalah dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya
serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya.
2. Alexander
Schneider
Ilmu
kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat
prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan
psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidakmampuan
menyesuaikan diri.
3. Samson,
Sin dan Hofilena
Ilmu
kesehatan mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara
fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidakmampuan menyesuaikan diri atau
kegiatan-kegiatan mental yang kalut.
4.
Notosoedirjo dan Latipun (2005)
Terdapat
banyak definisi dari kesehatan mental (mental hygene) yaitu:
(1). Karena
tidak mengalami gangguan mental,
(2). Tidak
jatuh sakit akibat stessor,
(3). Sesuai dengan
kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannya,
(4). Tumbuh
dan berkembang secara positif
5.
Notosoedirjo dan Latipun (2005), mengatakan bahwa orang yang sehat
mentalnya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak jatuh sakit
akibat stressor (sumber stres). Seseorang yang tidak sakit meskipun mengalami
tekanan-tekanan maka menurut pengertian ini adalah orang yang sehat. Pengertian
ini sangat menekankan pada kemampuan individual merespon lingkungannya.
6. Michael dan
Kirk Patrick (dalam Notosudirjo & Latipun, 2005) memandang bahwa individu
yang sehat mentalnya jika terbebas dari gejala psikiatris dan individu itu
berfungsi secara optimal dalam lingkungan sosialnya. Pengertian ini terdapat
aspek individu dan aspek lingkungan. Seseorang yang sehat mental itu jika
sesuai dengan kapasitasnya diri sendiri dan hidup tepat yang selaras dengan
lingkungannya.
7. Frank, L. K.
(dalam Notosudirjo & Latipun, 2005) merumuskan pengertian kesehatan
mental secara lebih komprehensif dan melihat kesehatan mental secara ”positif”.
Dia mengemukakan bahwa kesehatan mental adalah orang yang terus menerus tumbuh,
berkembang dan matang dalam hidupnya, menerima tanggung jawab, menemukan
penyesuaian (tanpa membayar terlalu tinggi biayanya sendiri atau oleh
masyarakat) dalam berpartisipasi dalam memelihara aturan sosial dan tindakan
dalam budayanya.
8.
Federasi Kesehatan Mental
Dunia (World Federation for Mental Health) merumuskan pengertian kesehatan
mental sebagai berikut.
a. Kesehatan
mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik
secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan
keadaan orang lain.
b. Sebuah
masyarakat yang baik adalah masyarakat yang membolehkan perkembangan ini pada
anggota masyarakatnya selain pada saat yang sama menjamin dirinya berkembang
dan toleran terhadap masyarakat yang lain.
Dalam
konteks Federasi Kesehatan Mental Dunia ini jelas bahwa kesehatan mental itu
tidak cukup dalam pandangan individual belaka tetapi sekaligus mendapatkan
dukungan dari masyarakatnya untuk berkembang secara optimal.
Dari
pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah
suatu kondisi di mana kepribadian, emosional, intelektual dan fisik seseorang
tersebut dapat berfungsi secara optimal, dapat beradaptasi terhadap tuntutan
lingkungan dan stressor, menjalankan kapasitasnya selaras dengan
lingkungannya, menguasai lingkungan, merasa nyaman dengan diri sendiri,
menemukan penyesuaian diri yang baik terhadap tuntutan sosial dalam budayanya,
terus menerus bertumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya, dapat menerima
kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah dalam
hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki
kebahagiaan dalam hidupnya.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Mental
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kesehatan mental yaitu :
A. biologis
Para ahli
telah banyak melakukan studi tentang hubungan antara dimensi biologis dengan
kesehatan mental. Berbagai penelitian itu telah memberikan kesimpulan yang
meyakinkan bahwa faktor biologis memberikan kontribusi sangat besar bagi
kesehatan mental. Karena itu, kesehatan manusia, khususnya disini adalah
kesehatan mental, tentunya tidak terlepaskan dari dimensi biologs ini.Beberapa
aspek biologis yang secara langsung berpengaruh terhadap kesehatan mental,
diantaranya: otak, sistem endokrin, genetik, sensori, kondisi ibu selama
kehamilain.
1. Otak
Otak sangat
kompleks secara fisiologis, tetepi memiliki fungsi yang sangat esensi bagi
keseluruhan aktivitas manusia. Diferensiasi dan keunikan yang ada pada manusia
pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari otak manusia. Keunikan manusia
terjadi justru karena keunikan otak manusia dalam mengekspresikan seluruh
pengalaman hidupnya. Jika didipadukan dengan pandangan-pandangan psikologi,
jelas adanya kesesuaian antara perkembangan fisiologis otak dengan perkembangan
mental. Funsi otak seperti motorik, intelektual, emosional dan afeksi
berhubungan dengan mentalitas manusia.
2. Sistem
endokrin
Sistem
endokrin terdiri dari sekumpulan kelenjar yang sering bekerja sama dengan
sistem syaraf otonom. Sistem ini sama-sama memberikan fungsi yang penting yaitu
berhubungan dengan berbagai bagian-bagian tubuh. Tetapi keduanya memiliki
perbedaan diantaranya sistem syaraf menggunakan pesan kimia dan
elektrik sedangkan sistem endokrin berhubungan dengan bahan kimia, yang
disebut dengan hormon. Tiap kelenjar endokrin mengeluarkan hormon tertentu
secara langsung ke dalam aliran darah, yang membawa bahan-bahan kimia ini ke
seluruh bagian tubuh. Sistem endokrin berhubungan dengan kesehatan mental
seseorang. Gangguan mental akibat sistem endokrin berdampak buruk pada
mentalitas manusia. Sebagai contoh terganggunya kelenjar adrenalin berpengaruh
terhadap kesehatan mental, yakni terganggunya “mood” dan perasannya dan tidak
dapat melakukan coping stress.
3. Genetik
Faktor
genetik diakui memiliki pengaruh yang besar terhadap mentalitas manusia.
Kecenderungan psikosis yaitu schizophrenia dan manis-depresif merupakan
sakit mental yang diwariskan secara genetis dari orangtuanya. Gangguan lainnya
yang diperkirakan sebagai faktor genetik adalah ketergantungan alkohol,
obat-obatan, Alzeimer syndrome, phenylketunurine, dan huntington
syndrome. Gangguan mental juga terjadi karena tidak normal dalam hal jumlah dan
struktur kromosom. Jumlah kromosom yang berlebihan atau berkurang dapat
menyebabkan individu mengalami gangguan mental.
4. Sensori
Sensori
merupakan aspek penting dari manusia. Sensori merupakan alat yang menagkap
segenap stimuli dari luar. Sensori termasuk: pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan dan penciuman. Terganggunya fungsi sensori individu
menyebabkan terganggunya fungsi kognisi dan emosi individu. Seseorang yang
mengalami gangguan pendenganran misalnya, maka akan berpengaruh terhadap
perkembangan emosi sehingga cenderung menjadi orang yang paranoid, yakni
terganggunya afeksi yang ditandai dengan kecurigaan yang berlebihan kepada
orang lain yang sebenarnya kecurigaan itu adalah salah.
5. Faktor ibu
selama masa kehamilan
Faktor ibu
selama masa kehamilan secara bermakna mempengaruhi kesehatan mental anak.
Selama berada dalam kandungan, kesehatan janin ditentukan oleh kondisi ibu.
Faktor-faktor ibu yang turut mempengaruhi kesehatan mental anaknya adalah:
usia, nutrisi, obat-obatan, radiasi, penyakit yang diderita, stress dan
komplikasi.
B.
Psikologis
Notosoedirjo
dan latipun (2005), mengatakan bahwa aspek psikis manusia merupakan satu
kesatuan dengan dengan sistem biologis. Sebagai subsistem dari eksistensi
manusia, maka aspek psikis selalu berinteraksi dengan keseluruhan aspek
kemanusiaan. Karena itulah aspek psikis tidak dapat dipisahkan dari aspek yang
lain dalam kehidupan manusia.
1.
Pengalaman Awal
Pengalaman
awal merupakan segenap pengalaman-pengalaman yang terjadi pada individu
terutama yang terjadi pada masa lalunya. Pengalaman awal ini dipandang sebagai
bagian penting bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di
kemudian hari.
2. Proses
Pembelajaran
Perilaku
manusia adalah sebagian besar adalah proses belajar, yaitu hasil pelatihan dan
pengalaman. Manusia belajar secara langsung sejak pada masa bayi terhadap
lingkungannya. Karena itu faktor lingkungan sangat menentukan mentalitas
individu.
3. Kebutuhan
Pemenuhan
kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. Orang yang telah
mencapai kebutuhan aktualisasi yaitu orang yang mengeksploitasi dan mewujudkan
segenap kemampuan, bakat, keterampilannya sepenuhnya, akan mencapai pada
tingkatan apa yang disebut dengan tingkat pengalaman puncak (peack
experience). Maslowmengatakan bahwa ketidakmampuan dalam mengenali dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya adalah sebagai dasar dari gangguan mental
individu.
c. Sosial
Budaya
Lingkungan
sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan mental. Lingkungan sosial
tertentu dapat menopang bagi kuatnya kesehatan mental sehingga membentuk
kesehatan mental yang positif, tetapi pada aspek lain kehidupan sosial itu
dapat pulan menjadi stressor yang dapat mengganggu kesehatan mental.
d. Lingkungan
Interaksi
manusia dengan lingkungannya berhubungan dengan kesehatannya. Kondisi
lingkungan yang sehat akan mendukung kesehatan manusia itu sendiri, dan
sebaliknya kondisi lingkungan yang tidak sehat dapat mengganggu kesehatannya
termasuk dalam konteks kesehatan mentalnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan
mental adalah suatu kondisi d mana kepribadian, emosional, intelektual dan
fisik seseorang tersebut dapat berfungsi secara optimal, dapat beradaptasi terhadap
tuntutan lingkungan dan stressor, menjalankan kapasitasnya selaras
dengan lingkungannya, menguasai lingkungan, merasa nyaman dengan diri
sendiri, menemukan penyesuaian diri yang baik terhadap tuntutan sosial dalam
budayanya, terus menerus bertumbuh, berkembang dan matang dalam hidupnya, dapat
menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi masalah-masalah
dalam hidupnya, memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya, serta memiliki
kebahagiaan dalam hidupnya. Kesehatan Mental dipengaruhi oleh faktor biologis,
psikologis, sosial budaya dan lingkungan. Beberapa aspek biologis yang secara
langsung berpengaruhterhadap kesehatan mental diantaranya : otak, sistem
endokrin, genetik, sensori, kondisi ibu selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Harun.2012.”Kesehatan Metal”.Tersedia
pada : https://harun37.wordpress.com/2012/03/14/kesehatan-mental/
Putri Ayuningtyas.2012.”Hubungan
Psikologi dan Kesehatan Mental”.Tersedia pada : http://putri-ayuningtyas.blogspot.com/2012/03/hubungan-psikologi-dan-kesehatan-mental_18.html