Minggu, 10 Januari 2016

Masalah-Masalah dalam Belajar



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu usaha sadar manusia dalam mendidik dalam upaya meningkatkan kemmpuan kemudian diiringi oleh perubahan dan peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan manusia itu sendiri. Belajar adalah suatu aktivitas yang terjadi di dalam lingkungan belajar. Belajar diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan non formal. Salah satu pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah dimana di dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk mencapai atau memperoleh pengrtahuan yang tercantum melalui hasil belejar yang optimal sesuai dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Biasanya kemampuan siswa dalam belajar seringkali dikaitkan dengan kemampuan intelektualnya. Ada siswa dengan kecerdasan intelektual diatas rata-rata atau rata-rata tinggi namun tidak menunjukkan prestasi yang memuaskan yang sesuai dengan kemampuannya yang diharapkan dalam belajar. Kemudian ada siswa yang mendapatkan kesempatan yang baik dalam belajar, dengan kemampuan yang cukup baik, namun tidak menunjukkan prestasi yang cukup baik dalam belajar. Dan adapula siswa yang sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dengan kemampuan yang kurang dan prestasi belajarnya tetap saja kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa itu sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun dirumah. Oleh karena itu, guru selaku pendidik dituntut untuk selalu dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada siswanya yang kurang bersemangat dalam belajar dan memberikan solusi terhadap permasalahan belajar yang dihadapi siswanya.




1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang Dimaksud Dengan Masalah Belajar?
1.2.2        Apa Saja Masalah-Masalah Internal dalam Belajar?
1.2.3        Apa Saja Masalah-Masalah Eksternal Dalam Belajar ?


  

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Masalah Belajar
Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan,ada yang melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan  adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesutau yang tidak di sukai adanya, menmbulkan kesulitan bagi diri sendiri atau orang lain, ingin atau perlu di hilangkan . sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupkan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan” belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang harus secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. “belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya” (anita E,WOOL FOOLK,1995:1996).
Menurut (Garry dan Kingsley,1970:15) “belajar adalah proses tingkahlaku (dala arti luas),ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.
Sedangkan menurut Gagne (1884:77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman “. Dari definisi masalah dan belajar maka masalsah belajar dapat di artikan atau di definisikan sebagai berikut: “ masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Kondisi tertentu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.


2.2 Masalah-Masalah Internal Belajar
Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar. Untuk bertindak belajar siswa menghadapi masalah-masalah secara intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak dapat belajar dengan baik. Terdapat beberapa faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor-faktor tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a.Sikap Terhadap Belajar 
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuau , yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian terhadap sesuatu memberikan sikap menerima, menolak atau mengabaikan begitu saja. Selama melakukan proses pembelajaran sikap siswa akan menentukan hasil dari pembelajaran tersebut. Pemahaman siswa yang salah terhadap belajar akan membawa kepada sikap yang salah dalam melakukan pembelajaran.sikap siswa ini akan mempengaruhi terhadap tindakan belajar. Sikap yang salah akan membawa siswa  measa tidak peduli dengan belajar lagi.akibatnya tidak akan terjadi proses belajar yang kondusif. Tentunya  hal ini sangat menghambat proses belajar. Sikap siswa terhadap belajar akan menentukan proses belajar itu sendiri. Ketika siswa tidak perduli terhadap belajar maka upaya pembelajaran yang dilakukan akan siasia. Maka siswa sebaiknya mempertimbangakan masak-masak akibat sikap terhadap belajar.

b. motivasi belajar
tidak diragukan bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan semangat pada siswa untuk belajar. Karena  seorang siswa meski memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap di tutiup oleh angin kemalasan, tertimpa keengganan dan kelainan.

c. kosentrasi belajar
konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian guru perlu melakukan berbagai strategi belajar mengajar dan memperhatikan waktu belajar serta selingan istirahat. Yang perlu di perhatikan oleh guru ketika memulai proses belajar ialah sebaiknya seorang guru tidak langsung melakukan pembelajaran namun seorang guru harus memusatkan perhatian siswanya sehingga siap untuk melakukan pembelajaran. Menurut seorang ilmuan ahli psikologis kekuatan belajar seseorang setelah 30 menit telah mengalami penurunan. Yang menyarankan agar guru melakukan istirahat selama beberapa menit.istirahat ini tidak harus d luar kelas melaikan dapat berupaobrolan ringanyang mampu mebuat siswa merasa rilek kembali.dengan memberikan selingan istirahat,maka perhatian dan prestasi blajar harus di tingkatkan.

d. mengolah bahan belajar
mengolah bahan belajr merupakan kempuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa.isi bahan belajar merupakan nilai nilai dari suatu ilmu pengetahuan,nilai kesusilaan,serta nilai kesenian.

e. menyimpan perolehan hasil belajar
menyimpan perolehan  hasil belajar merupakan kemampuan enyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam waktu yang panjang. Proses belajar terdiri dari proses pemasukan ,proses pengelolaan kembali dan proses penggunaan kembali. Biasanya  hasil belajar yang di simpan dalam waktu panjang akan mudah di lupakan oleh siswa. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya guru mengingatkan akan  materi yang telah ama diberikan,serta meberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut.

f. menggali hasil belajar yang tersimpan
menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah di terima. Dalam hal baru maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali atau mengaitkan-mengaitkanya dengan bahan lama. Jika siswa tidak memperhatikan dengan baik pada saat penerimaan maka siswa tidak memiliki apa-apa. Jika siswa tidak berlatih sungguh-sungguh maka siswa tidak akan memiliki keterampilan.

g. kemampuan berprestasi
kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan puncak suatu proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan hasil belajar yang telah lama ia lakukan . kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh pada proses-proses penerimaan , pengaktifan,pra-pengolahan ,pengolahan,penyimpanan,serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman .

h. rasa percaya diri siswa
rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan.semakin sering siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik maka rasa percaya dirinya akan meningkat.dan apa bila sebaliknya yang terjadi maka siswa akan merasa lemah percaya dirinya.

i.Intelegensi dan keberhasilan belajar
Intelegensi merupakan suatu kecakapan gelobal atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan secara efisiean.kecapakan tersebut menjadi actual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.




j. kebiasaan belajar

kebiasaan-kebiasaan belajar siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan menguasai materi yang disampaikan oleh guru.kebiasaan buruk tersebut dapat berupa belajar pada akhir semester,belajar tidak teratur,menyianyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi,datang terlambat bergaya pemimpin,bergaya ganteng seperti merokok.kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat ditemukan disekolah-sekolah pelosok,kota beras,kota kecil.untuk sebagian kebiasaan tersebut di karenakan oleh ketidak mengertiaan siswa dengan arti belajar bagi diri sendiri.

k. Cita-cita siswa
cita-cita sebagai motifasi inkrinsic perlu didikan. Didikan  memiliki cita-cita harus ditanamkan sejak mulai kecil. Cita-cita merupakan harapan besar bagi siswa sehingga siswa selalu termotivasi untuk belajar dengan serius demi menggapai cita-cita tersebut. Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan berprestasi maka siswa diharapkan berani berekplorasi sesuai dengan kemampuannya sendiri.


2.3 Faktor-Faktor Ekstern Belajar
Proses belajar di dorong oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat , bila di dorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktifitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran di susun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru disekolah merupakan faktor external belajar. Di tinjau dari segi siswa , maka di temukan beberapa faktor external yang berpengaruh pada aktifitas belajar. Faktor-faktor external tersebut adalah sebagai brikut:



a.       Guru sebagai pembina siswa belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai demgan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya. Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi bidang studi tertentu. Guru juga menumbuhkan diri secara profesional. Mengatasi masalah-masalah keutuhan secara pribadi , dan pertembuhan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua masalah tersebut merupakan keberhasilan guru membelajarkan seorang siswa.

b.      Prasarana dan sarana pembelajaran
Prasana pembelajaran meliputi sarana olahraga,gedung sekolah ruang belajar,tempat ibadah,ruang kesenian,dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran,buku bacaan , alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapannya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti bahwa lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan melakukan proses pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan prasarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang baik.

c.       Kebijakan penilaian
Kegiatan penilaian merupakan proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa. Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah siswa. Pelaku aktif dalam pembelajaran adalah guru. Dengan demikian hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi,dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila di bandingkan pada saat pra belajar. Hasil belajar dinilai dari ukuran-ukuran guru,tingkat sekolah dan tingkat nasional.

d.      Lingkungan sosial siswa disekolah tiap siswa dalam lingkungan sosial memiliki kedudukan,pranan dan tanggung jawab sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadi pergaulan seperti hubungan sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut terjadi hubungan akrab kerjasama,kerja berkoprasi,berkompetisi,bersaing,konflik atau perkelahian.

e.       Kurikulum sekolah
Kurikulum yang diberlakukan di sekolah adalah kurikulum nasional yang di sahkan oleh pemerintah, atau yang disahkan oleh pendidikan. Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat. Dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat timbul tuntutan kebutuhan baru dan akibatnya kurikulu sekolah perlu direkonstruksi. Adanya rekonstruksi itu menimbulkan kurikulum baru. Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah seperti tujuan yang akan dicapai mungkin akan berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar berubah serta evaluasi berubah.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.
Masalah-masalah belajar siswa dibedakan menjadi dua yaitu masalah internal dan masalah eksrternal. Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhsilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar. Terdapat beberapa faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor-faktor ini belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, cita-cita siswa. Proses belajar di dorong oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar dapat terjadi, atau menjadi bertamabha kuat, bila di dorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktifitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah merupakan faktor eksternal belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap aktifitas belajar yaitu : guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah dan kurikulum sekolah.


1 komentar:

  1. The Casino at El Cortez - Mapyro
    See 양산 출장안마 25 photos and 13 tips from 846 visitors 성남 출장마사지 to 제주 출장안마 The Casino at El Cortez "We are always happy to 경상남도 출장샵 provide 김제 출장샵 services that are provided by our Hospitality and

    BalasHapus