BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu
usaha sadar manusia dalam mendidik dalam upaya meningkatkan kemmpuan kemudian
diiringi oleh perubahan dan peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan
manusia itu sendiri. Belajar adalah suatu aktivitas yang terjadi di dalam
lingkungan belajar. Belajar diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan non
formal. Salah satu pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah
dimana di dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan
interaksi antara guru dan siswa. Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk
mencapai atau memperoleh pengrtahuan yang tercantum melalui hasil belejar yang
optimal sesuai dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Biasanya kemampuan
siswa dalam belajar seringkali dikaitkan dengan kemampuan intelektualnya. Ada
siswa dengan kecerdasan intelektual diatas rata-rata atau rata-rata tinggi
namun tidak menunjukkan prestasi yang memuaskan yang sesuai dengan kemampuannya
yang diharapkan dalam belajar. Kemudian ada siswa yang mendapatkan kesempatan
yang baik dalam belajar, dengan kemampuan yang cukup baik, namun tidak
menunjukkan prestasi yang cukup baik dalam belajar. Dan adapula siswa yang
sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dengan kemampuan yang kurang dan prestasi
belajarnya tetap saja kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa itu sendiri, baik dalam
prosesnya di sekolah maupun dirumah. Oleh karena itu, guru selaku pendidik
dituntut untuk selalu dapat memberikan dorongan atau motivasi kepada siswanya
yang kurang bersemangat dalam belajar dan memberikan solusi terhadap
permasalahan belajar yang dihadapi siswanya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang Dimaksud Dengan Masalah
Belajar?
1.2.2
Apa Saja Masalah-Masalah Internal dalam
Belajar?
1.2.3
Apa Saja Masalah-Masalah Eksternal Dalam
Belajar ?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Masalah Belajar
Banyak
ahli mengemukakan pengertian masalah, ada yang melihat masalah sebagai
ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan,ada yang melihat sebagai tidak
terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan
adapula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.prayitno
(1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesutau yang tidak di sukai adanya,
menmbulkan kesulitan bagi diri sendiri atau orang lain, ingin atau perlu di
hilangkan . sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar merupkan
suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian
belajar dapat didefinisikan” belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang harus secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. “belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau
prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi
antara individu dengan lingkungannya” (anita E,WOOL FOOLK,1995:1996).
Menurut
(Garry dan Kingsley,1970:15) “belajar adalah proses tingkahlaku (dala arti
luas),ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.
Sedangkan
menurut Gagne (1884:77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman “. Dari definisi
masalah dan belajar maka masalsah belajar dapat di artikan atau di definisikan
sebagai berikut: “ masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami
oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Kondisi
tertentu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa
kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami
oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa
murid-murid yang pandai atau cerdas.
2.2 Masalah-Masalah Internal
Belajar
Dalam
interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar
selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis
berkenaan dengan bahan belajar. Untuk bertindak belajar siswa menghadapi
masalah-masalah secara intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya,
maka ia tidak dapat belajar dengan baik. Terdapat beberapa faktor intern yang
dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
proses belajar. Faktor-faktor tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a.Sikap
Terhadap Belajar
Sikap
merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuau , yang membawa diri
sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian terhadap sesuatu memberikan sikap
menerima, menolak atau mengabaikan begitu saja. Selama melakukan proses
pembelajaran sikap siswa akan menentukan hasil dari pembelajaran tersebut.
Pemahaman siswa yang salah terhadap belajar akan membawa kepada sikap yang
salah dalam melakukan pembelajaran.sikap siswa ini akan mempengaruhi terhadap
tindakan belajar. Sikap yang salah akan membawa siswa measa tidak peduli dengan belajar
lagi.akibatnya tidak akan terjadi proses belajar yang kondusif. Tentunya hal ini sangat menghambat proses belajar.
Sikap siswa terhadap belajar akan menentukan proses belajar itu sendiri. Ketika
siswa tidak perduli terhadap belajar maka upaya pembelajaran yang dilakukan
akan siasia. Maka siswa sebaiknya mempertimbangakan masak-masak akibat sikap
terhadap belajar.
b.
motivasi belajar
tidak
diragukan bahwa dorongan belajar mempunyai peranan besar dalam menumbuhkan
semangat pada siswa untuk belajar. Karena
seorang siswa meski memiliki semangat yang tinggi dan keinginan yang
kuat, pasti akan tetap di tutiup oleh angin kemalasan, tertimpa keengganan dan
kelainan.
c.
kosentrasi belajar
konsentrasi
belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.pemusatan
perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya.
Untuk memperkuat perhatian guru perlu melakukan berbagai strategi belajar
mengajar dan memperhatikan waktu belajar serta selingan istirahat. Yang perlu
di perhatikan oleh guru ketika memulai proses belajar ialah sebaiknya seorang
guru tidak langsung melakukan pembelajaran namun seorang guru harus memusatkan
perhatian siswanya sehingga siap untuk melakukan pembelajaran. Menurut seorang
ilmuan ahli psikologis kekuatan belajar seseorang setelah 30 menit telah
mengalami penurunan. Yang menyarankan agar guru melakukan istirahat selama
beberapa menit.istirahat ini tidak harus d luar kelas melaikan dapat
berupaobrolan ringanyang mampu mebuat siswa merasa rilek kembali.dengan
memberikan selingan istirahat,maka perhatian dan prestasi blajar harus di
tingkatkan.
d.
mengolah bahan belajar
mengolah
bahan belajr merupakan kempuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan
ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa.isi bahan belajar merupakan nilai
nilai dari suatu ilmu pengetahuan,nilai kesusilaan,serta nilai kesenian.
e.
menyimpan perolehan hasil belajar
menyimpan
perolehan hasil belajar merupakan
kemampuan enyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan
tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam waktu
yang panjang. Proses belajar terdiri dari proses pemasukan ,proses pengelolaan
kembali dan proses penggunaan kembali. Biasanya
hasil belajar yang di simpan dalam waktu panjang akan mudah di lupakan
oleh siswa. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya guru mengingatkan akan materi yang telah ama diberikan,serta
meberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut.
f.
menggali hasil belajar yang tersimpan
menggali
hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah di
terima. Dalam hal baru maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari
kembali atau mengaitkan-mengaitkanya dengan bahan lama. Jika siswa tidak
memperhatikan dengan baik pada saat penerimaan maka siswa tidak memiliki
apa-apa. Jika siswa tidak berlatih sungguh-sungguh maka siswa tidak akan
memiliki keterampilan.
g.
kemampuan berprestasi
kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan puncak suatu proses belajar.
Pada tahap ini siswa membuktikan hasil belajar yang telah lama ia lakukan .
kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh pada proses-proses penerimaan ,
pengaktifan,pra-pengolahan ,pengolahan,penyimpanan,serta pemanggilan untuk
pembangkitan pesan dan pengalaman .
h.
rasa percaya diri siswa
rasa
percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari
segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari
lingkungan.semakin sering siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik maka
rasa percaya dirinya akan meningkat.dan apa bila sebaliknya yang terjadi maka
siswa akan merasa lemah percaya dirinya.
i.Intelegensi
dan keberhasilan belajar
Intelegensi
merupakan suatu kecakapan gelobal atau rangkuman kecakapan untuk dapat
bertindak secara terarah, berpikir secara baik dan bergaul dengan lingkungan
secara efisiean.kecapakan tersebut menjadi actual bila siswa memecahkan masalah
dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
j.
kebiasaan belajar
kebiasaan-kebiasaan
belajar siswa akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan menguasai
materi yang disampaikan oleh guru.kebiasaan buruk tersebut dapat berupa belajar
pada akhir semester,belajar tidak teratur,menyianyiakan kesempatan belajar,
bersekolah hanya untuk bergengsi,datang terlambat bergaya pemimpin,bergaya
ganteng seperti merokok.kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat ditemukan
disekolah-sekolah pelosok,kota beras,kota kecil.untuk sebagian kebiasaan
tersebut di karenakan oleh ketidak mengertiaan siswa dengan arti belajar bagi
diri sendiri.
k.
Cita-cita siswa
cita-cita
sebagai motifasi inkrinsic perlu didikan. Didikan memiliki cita-cita harus ditanamkan sejak
mulai kecil. Cita-cita merupakan harapan besar bagi siswa sehingga siswa selalu
termotivasi untuk belajar dengan serius demi menggapai cita-cita tersebut.
Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan berprestasi maka siswa
diharapkan berani berekplorasi sesuai dengan kemampuannya sendiri.
2.3
Faktor-Faktor Ekstern Belajar
Proses
belajar di dorong oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar
juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat , bila di dorong oleh
lingkungan siswa. Dengan kata lain aktifitas belajar dapat meningkat bila
program pembelajaran di susun dengan baik. Program pembelajaran sebagai
rekayasa pendidikan guru disekolah merupakan faktor external belajar. Di tinjau
dari segi siswa , maka di temukan beberapa faktor external yang berpengaruh
pada aktifitas belajar. Faktor-faktor external tersebut adalah sebagai brikut:
a. Guru
sebagai pembina siswa belajar
Guru
adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai
demgan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsanya.
Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang
profesi bidang studi tertentu. Guru juga menumbuhkan diri secara profesional.
Mengatasi masalah-masalah keutuhan secara pribadi , dan pertembuhan profesi
sebagai guru merupakan pekerjaan sepanjang hayat. Kemampuan mengatasi kedua
masalah tersebut merupakan keberhasilan guru membelajarkan seorang siswa.
b. Prasarana
dan sarana pembelajaran
Prasana
pembelajaran meliputi sarana olahraga,gedung sekolah ruang belajar,tempat
ibadah,ruang kesenian,dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku
pelajaran,buku bacaan , alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai
media pengajaran yang lain. Lengkapannya sarana dan prasarana pembelajaran
merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti bahwa
lengkapnya sarana dan prasarana menentukan jaminan melakukan proses
pembelajaran yang baik. Justru disinilah muncul bagaimana mengolah sarana dan
prasarana pembelajaran sehingga terselenggara proses belajar yang baik.
c. Kebijakan
penilaian
Kegiatan
penilaian merupakan proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa
atau unjuk kerja siswa. Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku
aktif dalam belajar adalah siswa. Pelaku aktif dalam pembelajaran adalah guru.
Dengan demikian hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi,dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang
lebih baik bila di bandingkan pada saat pra belajar. Hasil belajar dinilai dari
ukuran-ukuran guru,tingkat sekolah dan tingkat nasional.
d. Lingkungan
sosial siswa disekolah tiap siswa dalam lingkungan sosial memiliki
kedudukan,pranan dan tanggung jawab sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut
terjadi pergaulan seperti hubungan sosial tertentu. Dalam kehidupan tersebut
terjadi hubungan akrab kerjasama,kerja berkoprasi,berkompetisi,bersaing,konflik
atau perkelahian.
e. Kurikulum
sekolah
Kurikulum
yang diberlakukan di sekolah adalah kurikulum nasional yang di sahkan oleh
pemerintah, atau yang disahkan oleh pendidikan. Kurikulum disusun berdasarkan
tuntutan kemajuan masyarakat. Dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat
timbul tuntutan kebutuhan baru dan akibatnya kurikulu sekolah perlu
direkonstruksi. Adanya rekonstruksi itu menimbulkan kurikulum baru. Perubahan
kurikulum sekolah menimbulkan masalah seperti tujuan yang akan dicapai mungkin
akan berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar berubah serta
evaluasi berubah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah
belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat
kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan
dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga
berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat
saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau
cerdas.
Masalah-masalah
belajar siswa dibedakan menjadi dua yaitu masalah internal dan masalah
eksrternal. Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama
keberhsilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar
merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar. Terdapat beberapa
faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor-faktor ini belajar, menyimpan
perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan
berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar,
kebiasaan belajar, cita-cita siswa. Proses belajar di dorong oleh motivasi
intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar dapat terjadi, atau menjadi
bertamabha kuat, bila di dorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain
aktifitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan
baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah
merupakan faktor eksternal belajar. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
aktifitas belajar yaitu : guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan
sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah
dan kurikulum sekolah.
The Casino at El Cortez - Mapyro
BalasHapusSee 양산 출장안마 25 photos and 13 tips from 846 visitors 성남 출장마사지 to 제주 출장안마 The Casino at El Cortez "We are always happy to 경상남도 출장샵 provide 김제 출장샵 services that are provided by our Hospitality and